INSTALASI DAN KONFIGURASI DNS SERVER PADA DEBIAN 10.6
DNS (Domain Name Server) merupakan salah satu solusi dari permasalahan Jaringan dimana jika kita mengakses suatu server dengan menggunakan alamat ip maka akan jauh lebih sulit karena kita harus mengingatnya berbeda jika kita memberikan sebuah nama (domain) maka akan lebih mudah. Contoh pada kasus jika kalian ingin mengakses zonabiner.com
tetapi dengan menggunakan alamat ip 200.168.228.96
maka akan jauh lebih sulit karena tidak mudah di ingat oleh karena itu untuk menyelesaikan masalah tersebut dicipkan DNS Server yang membantu kita dalam menerjemahkan nama (domain) menjadi IP Address. Salah satu DNS Server yang sering digunakan agalah BIND9 dan pada kesempatan kali ini kita akan sama-sama untuk membuatnya pad Debian 10 (Buster) Server.
1. Update & Upgrade Sistem
Langkah awal untuk memulai instalasi DNS Server adalah update dan Upgrade terlebih dahulu sistem anda.
2. Instalasi BIND9
Instalasi BIND9 sangatlah mudah
3. Konfigurasi BIND9
Untuk memulai konfigurasi BIND9 kita dapat masuk ke direktori /etc/bind
terlebih dahulu
Copy file db.local
menjadi db.domain
dan copy file db.127
menjadi db.ip
. File file yang kita copy tersebut adalah file yang nantinya akan kita konfigurasi.
Edit file db.domain
dan konfigurasi sesuai dengan domain yang kita inginkan dan jangan lupa untuk memasukan alamat ip address yang nantinya akan di translasikan ke domain yang kamu ingin. Sebagai contoh saya akan membuat domain zonabiner.dev
dengan ip address saya yaitu 10.100.69.18
dan subdomain www
dan blog
. Sebagai catatan jika server subdomain sama dengan salah satu alamat server yang dituju maka anda bisa gunakana CNAME
(canonical name). Saya menggunakan text editor nano
sebagai catatan setelah mengedit, untuk keluar dan menyimpan tekan ctrl+x
.
;
; BIND data file for local loopback interface
;
$TTL 604800
@ IN SOA zonabiner.dev. root.zonabiner.dev. (
2 ; Serial
604800 ; Refresh
86400 ; Retry
2419200 ; Expire
604800 ) ; Negative Cache TTL
;
@ IN NS zonabiner.dev.
@ IN A 10.100.69.18
www IN A 10.100.69.18
blog IN CNAME www
Kemudian kita edit file db.ip
. Pada file ini kita ganti angka 1.0.0
menjadi angka akhiran dari ip address kita misal saya mempunyai ip address 10.100.69.18
maka saya akan mengganti angka 1.0.0
menjadi 18
.
;
; BIND reverse data file for local loopback interface
;
$TTL 604800
@ IN SOA zonabiner.dev. root.zonabiner.dev. (
1 ; Serial
604800 ; Refresh
86400 ; Retry
2419200 ; Expire
604800 ) ; Negative Cache TTL
;
@ IN NS zonabiner.dev.
18 IN PTR zonabiner.dev.
Selanjutnya kita edit file named.conf.options
untuk konfigurase reverse zone. Pada 69.100.10.in-addr.arpa
isikan ip address kamu secara terbalik (dari belakang). Misal ip address saya adalah 10.100.69.18
maka jika dibalik 18.69.100.10
namun jangan dituliskan semua cukup ambil 3 bagian belakang yaitu 69.100.10
. Mengapa 18
tidak di inputkan ? Karena 18
sudah kita inputkan pada file db.ip
.
//
// Do any local configuration here
//
// Consider adding the 1918 zones here, if they are not used in your
// organization
// include "/etc/bind/zones.rfc1918";
zone "zonabiner.dev"{
type master;
file "/etc/bind/db.domain";
};
zone "69.100.10.in-addr.arpa"{
type master;
file "/etc/bind/db.ip";
};
Setelah itu kita edit file named.conf.options
untuk mengkonfigurasi forwaders dns, ini berguna untuk misal kita membuat suatu dns server pada jaringan lokal kita dan ketika kita meminta request ke domain lain yang tidak kita tangani maka dns server kita akan meneruskan nya ke forwaders yang sudah kita set.
options {
directory "/var/cache/bind";
// If there is a firewall between you and nameservers you want
// to talk to, you may need to fix the firewall to allow multiple
// ports to talk. See http://www.kb.cert.org/vuls/id/800113
// If your ISP provided one or more IP addresses for stable
// nameservers, you probably want to use them as forwarders.
// Uncomment the following block, and insert the addresses replacing
// the all-0's placeholder.
forwarders {
8.8.8.8;
};
//========================================================================
// If BIND logs error messages about the root key being expired,
// you will need to update your keys. See https://www.isc.org/bind-keys
//========================================================================
dnssec-validation no;
listen-on-v6 { any; };
};
Selanjutnya kita edit file resolv.conf
dan ubah nameserver menjadi alamat ip dns server kita.
Jangan lupa untuk merestart service BIND9 agar konfigurasi yang baru kita terapkan bisa digunakan.
4. Pengujian
Untuk pengujian DNS Server kita dapat menggunakan sebuah tool yaitu nslookup
namun pada Debian 10 ini belum include paket tersebut maka kita perlu menginstallnya terlebih dahulu, tool nslookup
include didalam paket dnsutils
. Setelah itu pengujian-nya pun sangat mudah yaitu cukup mudah hanya dengan perintah nslookup [ip dns-server]
.
Dengan demikian kita sudah berhasil untuk melakukan konfigurasi dan instalasi DNS Server menggunakna BIND9 pada Debian 10
Komentar
Posting Komentar